Wednesday, June 04, 2008

News of Gigz

Shakey, Pemain Lama
Yang Akan Menjadi
Idola Baru


Grup musik asal kota gudeg, Yogyakarta, ini siap meluncurkan album keduanya yang
ber-title ‘Jalan Terang’ dengan single andalan “Sepanjang Jalan” pada pertengahan tahun ini. Dengan formasi baru, akankah mereka merengkuh kesuksesan?


Grup band yang beranggotakan Dino (Vokal), Opick (Bass), Irwan (Drum), Dion (Keyboard), dan Iwang (Gitar) ini sedang menyelesaikan proses mastering album kedua mereka di Yogyakarta. Dengan dukungan dari sang pentolan Sheila on 7 dan Jagostu, Eross Chandra, Shakey menyelesaikan recording 12 lagu baru mereka dalam kurun waktu hampir 6 bulan lamanya. Dino, sang vokalis, mengatakan bahwa musik yang mereka persembahkan dalam album kedua akan tampil lebih fresh tanpa meninggalkan ciri khas yang mereka usung.

Karir musik mereka berawal sebagai salah satu dari 10 band kompilasi Indie Ten pada tahun 2001. Berdasarkan polling yang dilakukan, Shakey diberi kesempatan untuk membuat video klip atas pilihan pendengar dengan lagu “Miliki Aku”. Munculnya video klip mereka di stasiun-stasiun TV swasta semakin melambungkan nama mereka di kancah musik nasional. Alhasil, pada tahun 2004, Shakey meluncurkan album perdana mereka dengan title: ‘Shakey’. Di bawah naungan major label, D’ Record, Shakey merampungkan 12 lagu yang dikemas dalam harmoni yang dinamis melalui single andalan “Ingin Sekali”, lalu diikuti single kedua mereka “Saat Bumi Masih Berputar” yang sering diputar di MTV.

Pengambilan kata Shakey berasal dari kata Shake yang berarti kocok. Agar tidak terdengar rancu, para personil band ini sepakat dengan nama Shakey, yaitu kata sifat yang berarti kocokan. Pengambilan nama ini tidak hanya asal-asalan saja, namun lebih mengacu kepada visi dan misi grup band ini, yaitu memadukan keselarasan dan kedinamisan melalui kocokan senar gitar yang diiringi dengan ketukan drum yang bertempo unik, cabikan bass yang bervariasi, serta karakter vokal yang mempunyai ciri khas tersendiri sehingga menghasilkan lagu-lagu yang enak didengar oleh – bahkan- manula (manusia usia lanjut) sekalipun.

Sempat mengalami bongkar pasang personil, kini, Shakey tampil lebih kompak dan fresh untuk menggebrak industri musik di tanah air. Persaingan antar grup band akan semakin menggeliat, apalagi Shakey diharuskan bersaing dengan rekan sejawat mereka, seperti Seventeen, Letto, Jikustik, sampai dengan Sheila on 7. Namun demikian, persaingan sehat diantara grup band ini membuat genre musik semakin beragam yang tidak mustahil akan menambah wawasan para generasi berikutnya dalam memainkan chords sehingga meningkatkan musikalitas mereka untuk memasuki industri rekaman yang diperkirakan akan semakin kompetitif.

Kini, dengan mengusung format musik yang lebih matang dan dewasa, Shakey menawarkan lagu yang harmonis kepada para penggemar musik di tanah air. Tidak menutup kemungkinan jika Shakey akan menyusul para jawara musik di Indonesia, yaitu merengkuh kesuksesan, bahkan menggondol sejumlah penghargaan atas hasil jerih payah mereka selama ini. So, kita tunggu saja peluncuran album kedua mereka di tahun ini. Selamat datang kembali, Shakey! (sgt)